Kamis, 19 Oktober 2017

Bab 5 Pengetahuan dan Penalaran


PENGANTAR TEKNOLOGI SISTEM CERDAS









BAB 5 Pengetahuan dan Penalaran





DISUSUN OLEH

RIZKA ANDRIANI MUHAMMAD

16115120

3KA12







UNIVERSITAS GUNADARMA

PTA 2017-2018





A.      Pengenalan logika orde pertama



Logika yang berdasarkan analisis predikat pada suatu pernyataan disebut Logika Predikat/logika orde pertama.

Pada dasarnya Logika Order-Pertama adalah hasil perluasan dari logika proposisional dengan menambah 3 komponen logika yaitu : suku (term), predikat (predicate), dan kuantor (quantifier).

Perhatikan pernyataan :

                                              x > 4

                                              x = y + 2

Jika dianalisis, pernyataan “ x lebih besar dari 4” terdiri dari 2 (dua) bagian yaitu :

1). Variabel x sebagai subyek dari pernyataan dan

2). “Lebih besar dari 4” yg merupakan  Predikat , yang  menyatakan kriteria benar atau salah dr subyeknya

Contoh lainnya :

  1. Joko adalah seorang mahasiswa
  2. Slamet adalah seorang mahasiswa

Dua pernyataan tersebut diperlukan dua simbol yang berbeda, misalkan p dan q  , Yaitu :

p : Joko adalah seorang mahasiswa

q : Slamet adalah seorang mahasiswa

Simbol p dan q tidak menunjukan sifat kebersamaan, padahal  kedua pernyataan itu mempunyai sifat kebersamaan, yaitu adalah seorang mahasiswa   

Untuk itu diperlukan suatu simbol yang menunjukan sifat kebersamaan kalimat yang disebut predikat.







B.      Sintak dan Semantik logika orde pertama

Elemen dasar/Sintaks yang terdapat di logika orde pertama

• Constants

Contohnya adalah KingJohn, 2, NUS,...

 • Predicates

Contohnya adalah Brother, >,...

• Functions

Contohnya adalah Sqrt, LeftLegOf,...

• Variables

Contohnya adalah x, y, a, b,...

• Connectives



• Equality 

Contohnya adalah = 

• Quantifiers  



Kalimat Atom

Atomic sentence = predicate (term1,...,termn)      or term1 = term2

Term             = function (term1,...,termn)      or constant or variable 

• Misal: Brother(KingJohn,RichardTheLionheart) > (Length(LeftLegOf(Richard)), Length(LeftLegOf(KingJohn)))

12/10/2012 6 First-Order Logic @ Kecerdasan Buatan (KI092301)

Kalimat Komplek

• Kalimat komplek dibuat dari kalimat atom menggunakan konektivitas

  






C.      Unifikasi

Unifikasi adalah usaha untuk mencoba membuat dua ekspresi menjadi identik (mempersatukan keduanya) dengan mencari substitusi-substitusi tertentu untuk mengikuti peubah-peubah dalam ekspresi mereka tersebut. Unifikasi merupakan suatu prosedur sistematik untuk memperoleh peubah-peubah instan dalam wffs. Ketika nilai kebenaran predikat adalah sebuah fungsi dari nilai-nilai yang diasumsikan dengan argumen mereka, keinstanan terkontrol dari nilai-nilai selanjutnya yang menyediakan cara memvalidasi nilai-nilai kebenaran pernyataan yang berisi predikat. Unifikasi merupakan dasar atas kebanyakan strategi inferensi dalam Kecerdasan Buatan. Sedangkan dasar dari unifikasi adalah substitusi.



Suatu substitusi (substitution) adalah suatu himpunan penetapan istilah-istilah kepada peubah, tanpa ada peubah yang ditetapkan lebih dari satu istilah. Sebagai pengetahuan jantung dari eksekusi Prolog, adalah mekanisme unifikasi.



Aturan-aturan unifikasi :

  1. Dua atom (konstanta atau peubah) adalah identik.
  2. Dua daftar identik, atau ekspresi dikonversi ke dalam satu buah daftar.
  3. Sebuah konstanta dan satu peubah terikat dipersatukan, sehingga peubah menjadi terikat kepada konstanta.
  4. Sebuah peubah tak terikat dipersatukan dengan sebuah peubah terikat.
  5. Sebuah peubah terikat dipersatukan dengan sebuah konstanta jika pengikatan pada peubah terikat dengan konstanta tidak ada konflik.
  6. Dua peubah tidak terikat disatukan. Jika peubah yang satu lainnya menjadi terikat dalam upa-urutan langkah unifikasi, yang lainnya juga menjadi terikat ke atom yang sama (peubah atau konstanta).
  7. Dua peubah terikat disatukan jika keduanya terikat (mungkin melalui pengikatan tengah) ke atom yang sama (peubah atau konstanta).





Sumber :


http://yogipratama97.blogspot.co.id/2017/01/inferensi-dalam-logika-order-pertama.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar