PENGANTAR TEKNOLOGI
SISTEM CERDAS
BAB 6 PENGETAHUAN DAN
PENALARAN
REPRESENTASI
PENGETAHUAN
DISUSUN OLEH
RIZKA ANDRIANI MUHAMMAD
16115120
3KA12
UNIVERSITAS GUNADARMA
PTA 2017-2018
A.
Rekayasa
Ontologi
Ontologi
merupakan Ilmu tentang keberadaan dan realistis.
Rekayasa
ontologi (ontology engineering) menggunakan konstruksi kelas, individu, dan
properti untuk mencipta model pengetahuan formal. Namun begitu, rekayasa
ontologi tentang sesuatu harus mempertimbangkan kewujudan, menjadi, dan keberadaan.
Misalnya, matematika memiliki sifat dasar yang diungkapkan dalam kata sebagai
kewujudan matematika, yaitu dasar dan abstrak. Kewujudan yang menjadi adalah
perubahan: Matematika berubah menjadi fisika dengan mempertahankan sifat dasar
dan abstrak itu, tetapi dalam fisika sifat dasar itu telah diterapkan dan abstrak
diaplikasikan menjadi abstraksi. Kata menjadi mengungkapkan perubahan fisika
sebagai bidang ilmu dari matematika kepada model. Pemodelan alam melahirkan
banyak bidang ilmu di mana satu dengan yang lain saling mengisi, fisika adalah
lapisan pertama, sedangkan ilmu sosial terletak pada lapisan terakhir. Kimia,
biologi, ke-dokteran, psikologi, rekayasa, dan lainnya berada di antaranya. Cabang-cabang
ilmu bagaikan akar dan pohon, cabang, ranting dan daun - satu kesatuan tetapi
akhirnya berbeda dalam sifat dasar karena telah menjadi dan dapat berada secara
lebih berbeda walaupun tidak dapat memisahkan diri. Oleh karena itu, secara
ontologi ada bidang ilmu yang linier dengan yang lain. Linierisasi mempertimbangkan
sedikit perbedaan tetapi banyak kesamaan. Linierisasi terhadap matematika, ilmu
komputer dan teknologi informasi disebabkan dasar dari dua bidang ilmu terakhir
adalah matematika dan berkembang dalam penerapan yaitu perangkat keras dan
perangkat lunak atau juga termasuk dalam bidang informasi, komunikasi dan
telekomunikasi. Oleh karena itu, ontologi melibatkan konsep similaritas untuk
menghadirkan hal-hal yang mungkin linier antara satu dengan yang lain.
Dalam
rekayasa ontologi, kelas-kelas mengelompokkan sumber daya dengan karakter yang
sama. Keterangan kelas (aksioma) menguraikan kelas. Uraian-uraian kelas potensi
meliputi pembatasan properti, yang terbagi ke dalam
1)
kendala-kendala nilai, dan
2)
kendala-kendala kardinalitas.
Jenis-jenis
kendala berbeda dijelaskan oleh beragam penerapan. Kendala-kendala nilai adalah
semua nilai yang berasal dari sifat dasar sesuatu, beberapa nilai dari menjadi,
dan nilai yang dimiliki oleh sebab keberadaan sesuatu. Sedangkan kendala-kendala
kardinalitas melibatkan batasan-batasan baik dalam bentuk minimum maupun
maksimum. Walaupun demikian,pengembangan ontologi masih berhadapan dengan
sejumlah tantangan sebagaimana akusisi pengetahuan dan kurangnya metodologi
pengembangan.
Tantangan
utama berasal dari sifat pengkelasan, yang secara langsung berhadapan dengan
ruang kerja yaitu sampel. Pengkelasan berkaitan erat dengan sampel sebagai
sumber daya. Oleh karena itu, agar sampel dapat mewakili populasi, sifat dasar
dari populasi harus diturunkan kepada sampel. Misalnya sifat dasar keacakan
harus dimiliki oleh setiap sampel agar dapat mewakili populasi. Demikian juga,
pengkelasan berarti juga bersifat homogen, sedangkan populasi selalu bersifat
heterogen. Dengan demikian, sesuatu yang heterogen akan terdiri dari beragam
kelas. Jadi, pengembangan ontology memerlukan rancangan yang melibatkan
kendala-kendala nilai dan kendala-kendala kardinalitas. Oleh sifat heterogen
populasi, pengembangan ontologi memerlukan pembelajaran dari sifat homogen.
Dalam dunia pengekelasan, baik homogen atau sampel memerlukan validasi
terhadap/dari heterogen dan populasi. Rancangan melibatkan identifikasi dan
analisis tentang domain, keperluan, dan sumber daya yang relevan dengan bantuan
manusia (bukan mesin) baik pengguna ataupun pakar. Hasil meliputi spesifikasi domain,
penerapan diperluas tentang ontologi, dan sumber domain yang layak. Sumber domain
beragam bentuk dari jenis yang terstruktur seperti token/vokabolari atau kata
atau pangkalan data [3], jenis semi-
terstruktur
seperti pengindeksan/urutan, korpus dokumen [59] dan laman web, dan jenis bebas
format seperti pengetahuan pakar. Semua ini melibatkan multimedia.
B. Jaringan Semantik
Jaringan
semantik merupakan gambaran pengetahuan grafis yang menunjukkan hubungan antar
berbagai objek. Jaringan semantik terdiri dari lingkaran-lingkaran yang
menunjukkan objek dan informasi tentang objek-objek tersebut. Objek disini bisa
berupa benda atau peristiwa. Antara 2 objek dihubungkan oleh arc yang
menunjukkan hubungan antar objek. Gambar berikut menunjukkan representasi
pengetahuan menggunakan jaringan semantik.
C. Logika
Logika adalah
bentuk representasi pengetahuan
yang paling tua.
Proses logika adalah
proses membentuk kesimpulan atau menarik suatu inferensi berdasarkan
fakta yang telah ada. Input dari proses logika berupa premis atau fakta-fakta
yang diakui kebenarannya sehingga dengan melakukan penalaran pada proses logika
dapat dibentuk suatu inferensi atau kesimpulan yang benar juga.
Ada
2 penalaran yang dapat dilakukan untuk mendapat konklusi :
1.
Penalaran deduktif : dimulai dari
prinsip umum untuk mendapatkan konklusi yang lebih khusus.
Contoh
:
Premis mayor :
Jika hujan turun saya tidak akan berangkat kuliah
Premis
minor : Hari ini hujan turun
Konklusi : Hari ini saya tidak akan berangkat kuliah
2.
Penalaran induktif : dimulai dari
fakta-fakta khusus untuk mendapatkan kesimpulan umum. Contoh :
Premis
-1 : Aljabar adalah pelajaran yang sulit
Premis
-2 :
Geometri adalah pelajaran yang sulit
Premis
-3 : Kalkulus adalah pelajaran yang sulit
Sumber
:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar