Kamis, 26 Oktober 2017

Representasi Pengetahuan


PENGANTAR TEKNOLOGI SISTEM CERDAS








BAB 6 PENGETAHUAN DAN PENALARAN

REPRESENTASI PENGETAHUAN



DISUSUN OLEH

RIZKA ANDRIANI MUHAMMAD

16115120

3KA12







UNIVERSITAS GUNADARMA

PTA 2017-2018





A.   Rekayasa Ontologi



Ontologi merupakan Ilmu tentang keberadaan dan realistis.



Rekayasa ontologi (ontology engineering) menggunakan konstruksi kelas, individu, dan properti untuk mencipta model pengetahuan formal. Namun begitu, rekayasa ontologi tentang sesuatu harus mempertimbangkan kewujudan, menjadi, dan keberadaan. Misalnya, matematika memiliki sifat dasar yang diungkapkan dalam kata sebagai kewujudan matematika, yaitu dasar dan abstrak. Kewujudan yang menjadi adalah perubahan: Matematika berubah menjadi fisika dengan mempertahankan sifat dasar dan abstrak itu, tetapi dalam fisika sifat dasar itu telah diterapkan dan abstrak diaplikasikan menjadi abstraksi. Kata menjadi mengungkapkan perubahan fisika sebagai bidang ilmu dari matematika kepada model. Pemodelan alam melahirkan banyak bidang ilmu di mana satu dengan yang lain saling mengisi, fisika adalah lapisan pertama, sedangkan ilmu sosial terletak pada lapisan terakhir. Kimia, biologi, ke-dokteran, psikologi, rekayasa, dan lainnya berada di antaranya. Cabang-cabang ilmu bagaikan akar dan pohon, cabang, ranting dan daun - satu kesatuan tetapi akhirnya berbeda dalam sifat dasar karena telah menjadi dan dapat berada secara lebih berbeda walaupun tidak dapat memisahkan diri. Oleh karena itu, secara ontologi ada bidang ilmu yang linier dengan yang lain. Linierisasi mempertimbangkan sedikit perbedaan tetapi banyak kesamaan. Linierisasi terhadap matematika, ilmu komputer dan teknologi informasi disebabkan dasar dari dua bidang ilmu terakhir adalah matematika dan berkembang dalam penerapan yaitu perangkat keras dan perangkat lunak atau juga termasuk dalam bidang informasi, komunikasi dan telekomunikasi. Oleh karena itu, ontologi melibatkan konsep similaritas untuk menghadirkan hal-hal yang mungkin linier antara satu dengan yang lain.



Dalam rekayasa ontologi, kelas-kelas mengelompokkan sumber daya dengan karakter yang sama. Keterangan kelas (aksioma) menguraikan kelas. Uraian-uraian kelas potensi meliputi pembatasan properti, yang terbagi ke dalam

1) kendala-kendala nilai, dan

2) kendala-kendala kardinalitas.



Jenis-jenis kendala berbeda dijelaskan oleh beragam penerapan. Kendala-kendala nilai adalah semua nilai yang berasal dari sifat dasar sesuatu, beberapa nilai dari menjadi, dan nilai yang dimiliki oleh sebab keberadaan sesuatu. Sedangkan kendala-kendala kardinalitas melibatkan batasan-batasan baik dalam bentuk minimum maupun maksimum. Walaupun demikian,pengembangan ontologi masih berhadapan dengan sejumlah tantangan sebagaimana akusisi pengetahuan dan kurangnya metodologi pengembangan.

Tantangan utama berasal dari sifat pengkelasan, yang secara langsung berhadapan dengan ruang kerja yaitu sampel. Pengkelasan berkaitan erat dengan sampel sebagai sumber daya. Oleh karena itu, agar sampel dapat mewakili populasi, sifat dasar dari populasi harus diturunkan kepada sampel. Misalnya sifat dasar keacakan harus dimiliki oleh setiap sampel agar dapat mewakili populasi. Demikian juga, pengkelasan berarti juga bersifat homogen, sedangkan populasi selalu bersifat heterogen. Dengan demikian, sesuatu yang heterogen akan terdiri dari beragam kelas. Jadi, pengembangan ontology memerlukan rancangan yang melibatkan kendala-kendala nilai dan kendala-kendala kardinalitas. Oleh sifat heterogen populasi, pengembangan ontologi memerlukan pembelajaran dari sifat homogen. Dalam dunia pengekelasan, baik homogen atau sampel memerlukan validasi terhadap/dari heterogen dan populasi. Rancangan melibatkan identifikasi dan analisis tentang domain, keperluan, dan sumber daya yang relevan dengan bantuan manusia (bukan mesin) baik pengguna ataupun pakar. Hasil meliputi spesifikasi domain, penerapan diperluas tentang ontologi, dan sumber domain yang layak. Sumber domain beragam bentuk dari jenis yang terstruktur seperti token/vokabolari atau kata atau pangkalan data [3], jenis semi-

terstruktur seperti pengindeksan/urutan, korpus dokumen [59] dan laman web, dan jenis bebas format seperti pengetahuan pakar. Semua ini melibatkan multimedia.



B.   Jaringan Semantik

            Jaringan semantik merupakan gambaran pengetahuan grafis yang menunjukkan hubungan antar berbagai objek. Jaringan semantik terdiri dari lingkaran-lingkaran yang menunjukkan objek dan informasi tentang objek-objek tersebut. Objek disini bisa berupa benda atau peristiwa. Antara 2 objek dihubungkan oleh arc yang menunjukkan hubungan antar objek. Gambar berikut menunjukkan representasi pengetahuan menggunakan jaringan semantik.  




C.    Logika

Logika  adalah  bentuk  representasi  pengetahuan  yang  paling  tua.  Proses  logika  adalah  proses membentuk kesimpulan atau menarik suatu inferensi berdasarkan fakta yang telah ada. Input dari proses logika berupa premis atau fakta-fakta yang diakui kebenarannya sehingga dengan melakukan penalaran pada proses logika dapat dibentuk suatu inferensi atau kesimpulan yang benar juga.

Ada 2 penalaran yang dapat dilakukan untuk mendapat konklusi :

1. Penalaran deduktif :  dimulai dari prinsip umum untuk mendapatkan konklusi yang lebih khusus.

Contoh  :

 Premis mayor       :  Jika hujan turun saya tidak akan berangkat kuliah

Premis minor        :  Hari ini hujan turun

 Konklusi               :  Hari ini saya tidak akan berangkat kuliah



2. Penalaran induktif :  dimulai dari fakta-fakta khusus untuk mendapatkan kesimpulan umum. Contoh :

Premis -1              :  Aljabar adalah pelajaran yang sulit 

Premis -2              :  Geometri adalah pelajaran yang sulit 

Premis -3              :  Kalkulus adalah pelajaran yang sulit 


Konklusi               :  Matematika adalah pelajaran yang sulit











Sumber :



Tidak ada komentar:

Posting Komentar