1. PERTUMBUHAN INDIVIDU
A. PENGERTIAN INDIVIDU.
Individu bukan berarti manusia sebagai suatu keseluruhan yang tak dapat di bagi, melainkan sebagai kesatuan yang terbatas, yaitu sebagai manusia perseorangan. Dengan demikian sering di gunakan sebutan " orang-seorangan" atau "manusia-perseorangan". Sifat dan fungsi orang-orang di sekitar adalah makhluk-makhluk yang agak berdiri sendiri dalam berbagai hal bersama-sama satu sama lain, tetapi dalam banyak hal perbedaannya. sejenis tapi tak sama. makin tua semakin maju dan semakin banyak.
B. PENGERTIAN PERTUMBUHAN
Menurut para ahli yang menganut aliran asosiasi berpendapat, bahwa pertumbuhan pada dasarnya adalah proses asosiasi. Pada proses asosiasi yang primer adalah bagian-bagian. Bagian-bagian yang ada lebih dahulu, sedang keseluruhan ada pada kemudian. Bagian-bagian ini terikat satu sama lain menjadi keseluruhan oleh asosiasi.
C. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN
Dalam membahas pertumbuhan itu ada bermacam-macam aliran, namun pada garis besarnya dapat digolongkan ke dalam tiga golongan, yaitu :
a) Pendirian nativistik
B. PENGERTIAN PERTUMBUHAN
Menurut para ahli yang menganut aliran asosiasi berpendapat, bahwa pertumbuhan pada dasarnya adalah proses asosiasi. Pada proses asosiasi yang primer adalah bagian-bagian. Bagian-bagian yang ada lebih dahulu, sedang keseluruhan ada pada kemudian. Bagian-bagian ini terikat satu sama lain menjadi keseluruhan oleh asosiasi.
Dapat dirumuskan suatu pengertian tentang
proses asosiasi yaitu terjadinya
perubahan pada seseorang
secara tahap demi tahap karena pengaruh baik dari
pengalaman atau empiris
luar melalui panca indera yang menimbulkan sensations maupun pengalaman dalam mengenai keadaan batin sendiri yang menimbulkan reflexionis.
Dalam membahas pertumbuhan itu ada bermacam-macam aliran, namun pada garis besarnya dapat digolongkan ke dalam tiga golongan, yaitu :
a) Pendirian nativistik
Menurut
para ahli dari golongan ini berpendapat, bahwa pertumbuhan
individu itu semata- mata ditentukan oleh faktor-faktor yang dibawa sejak lahir.
Para ahli dari golongan ini menunjukkan berbagai
kesempatan atau kemiripan antara orang tuadengan anaknya. Misalnya seorang
ayah memiliki keahlian di bidang seni lukis maka kemungkinan besar anaknya juga menjadi
pelukis. Tetapi
hal ini akan menimbulkan keragu-raguan apakah kesamaan yang ada antara orang tua dan anaknya benar-benar disebabkan oleh pembawaan sejak lahir. Karena adanya fasilitas-fasilitas atau hal-hal lain yang
dapat memberikan dorongan
ke arah kemajuannya.
b) Pendirian Empiristik dan Environments/istik
Pendirian
ini berlawanan dengan pendapat nativistik. Para ahli berpendapat. bahwa pertumbuhan individu semata-mata tergantung pada lingkungan.
Jadi menurut pendirian
ini menolak dasar
dalam pertumbuhan individu dan lebih jauh menekankan pada lingkungan dan konsekuensinya hanya lingkunganlah yang banyak dibicarakan. Pendirian semacam ini biasa disebut
pendirian yang environmentalistik. Sehingga
dapat dikatakan bahwa pendirian
ini pada hakikatnya adalah kelanjutan dari faham emperisme.
c) Pendirian Konvergensi dan Interaksionisme
Kebanyakan para ahli mengikuti
pendirian konvergensi dengan modifikasi seperlunya. Suatu modifikasi yang terkenal yang sering dianggap
sebagai perkembangan lebih jauh dari konsepsi konvergensi ialah konsepsi interaksionisme yang berpandangan dinamis yang menyatakan bahwa interaksi dasar dan lingkungan dapat menentukan pertumbuhan individu.
d) Tahap pertumbuhan individu berdasar psikologi.
Pertumbuhan individu sejak lahir sampai masa dewasa atau masa
kematangan itu melalui
beberapa fase sebagai berikut
:
a) Masa vital yaitu dari 0.0 sampai Kira-Kira 2,0 tahun.
b) Masa estetik dari umur Kira-Kira
2,0 tahun sampai
Kira-Kira 7,0 tahun.
c) Masa intelektual dari Kira-Kira umur 7,0 tahun sampai Kira-Kira
umur
13,0 tahun atau 14,0 tahun.
d) Masa sosial, Kira-kira umur 13,0
tahun atau 14,0 tahun sampai Kira-Kira umur 20,0 tahun atau 21,0 tahun.
a) Masa Vital
Pada masa vital
ini individu menggunakan fungsi-fungsi biologis untuk menemukan berbagai
hal dalam dunianya. Menurut Frued taboo pertamadalam
kehidupan individu itu sebagai masa oral,Karena mulut dipandang sebagai smber kenikmatan dan ketidaknikmatan.
b) Masa Estetik
Masa estetik ini dianggap sebagai
masa pertumbuhan rasa keindahan. Sebenarnya kata estetik diartikan
bahwa pada masa ini pertumbuhan anak yang terutama adalah
fungsi panca indera. Dalam masa ini pula tampak munculnya
gejala kenakalan yang umumnya terjadi
antara umur 3,0 tahun
sampai umur 5.0 tahun. Anak sering menentang kehendak
orang atau, kadangkadang menggunakan kata-kata kasar. Dengan sengaja melanggar
apa yang dilarang dan tidak melakukan apa yang seharusnya untuk dilakukan.
c) Masa Intelektual (masa keserasian bersekolah)
Setelah
anak melewati masa kegoncangan yang pertama. maka proses sosialisasinya telah berlangsung dengan lebih efektif. Sehingga menjadi matang
untuk dididik daripada
masa-masa sebelum dan sesudahnya.
Ada beberapa
sifat khas pada anak-anak padamasa
ini antara lain .
I ) Adanya korelasi positif yang tinggi antara keadaan
jasmani dengan prestasi
sekolah.
2) Sikap tunduk kepada
peraturan-peraturan, permainan yang tradisional.
3) Adanya kecenderungan memuji
diri sendiri.
4) Kalau tidak dapat menyelesaikan sesuatu
soal maka soal itu dianggap tidak penting.
5) Senang
membanding-bandingkan dirinya dengan anak lain, bila hal itu
menguntungkan, dalam hubungan
ini ada kecenderungan untuk meremehkan anak lain.
6) Adanya minat kepada
kehidupan praktis sehari-hari yang konkrit.
7) Amat realistik, ingin tahu, ingin belajar.
8) Gemar membenthk kelompok
sebaya, biasanya untuk dapat bermain bersama-sama. Di dalam permainan
ada kecenderungan anak tidak lagi terikat kepada aturan permainan
tradisional, mereka membuat
aturanaturan sendiri, setelah
anak memasuki masa kelas-kelas tinggi sekolah
dasar.
Masa keserasian bersekolah diakhiri dengan suatu masa pueral.
Masa ini demikian khasnya
sehingga menarik perhatian. Sifat-sifat khas
anak-anak masa peral
itu dapat diringkas
ke dalam dua hal yaitu :
1) Ditujukan untuk berkuasa yang menimbulkan tingkah laku dari perbuatan yang ditujukan berkuasa, apa yang diinginkan, yang dijadikan idamidamkan adalah sekuat, sejujur,
semenang dan seterusnya.
2) Tingkah laku ekstrovers yaitu perbuatan yang berorientasi ke luar dirinya, yang dapat mendorong untuk menyaksikan keadaan-keadaan dunia di luar dirinya dan untuk mencari
teman sebaya untuk memenuhi kebutuhan psikisnya. Pada mereka dorongan
bersaing besar sekali
sehingga dalam persaingan itulah
anak-anak puer mendapatkan sosialisasi lebih lanjut Dan nampak
anak puer dapat melakukan ini dan itu (si tukang jual aksi) tetapi di samping itu tidak berani her buat begini atau begitu (si pengecut),
sehingga pada anak puer seringkali
dijuluki si" tukang jual aksi" Sementara juga dijuluki si " pengecut" .
Suatu hal yang penting
pada masa ini anak menerima
otoritas orang tua dan guru sebagai
suatu hal yang wajar Karena
itu pada anak-anak ini mengharapkan adanya sikap
yang obyektif dan
adil pada pihak
orang tua dan guru sebagai pemegang atoritas
sehingga sikap pilih
kasih akan mudah menimbulkan problem di kalangan
mereka.
d) Masa Remaja
Masa remaja merupakan masa yang banyak menarik perhatian masyarakat
karena mempunyai sifat‘-sifat khas dan yang menentukan dalam kehidupan
individu dalam masyarakatnya. Keluarga adalah unit/satuan masyarakat yang terkecil yang sekaligus merupakan suatu kelompok kecil dalam masyarakat. Kelompok ini., dalam hubungannya dengan perkembangan individu, sering dikenal dengan sebutan primary group. Kelompok inilah yang melahirkan individu dengan berbagai macam bentuk kepribadiannya dalam masyarakat. Tidaklah dapat dipungkiri, bahwa sebenarnya keluarga mempunyai fungsi yang tidak hanya terbatas selaku penerus keturunan saja. Banyak hal-hal mengenai kepribadian yang dapat dirunut dari keluarga, yang pada saat-saat sekarang ini sering dilupakan orang. Perkembangan intelektual akan kesadaran lingkungan seorang individu seringkali dilepaskan dan bahkan dipisahkan dengan masalah keluarga. Hal semacam inilah yang sering menimbulkan masalah-masalah sosial, karena kehilangan pijakan. Keluarga sudah seringkali kehilangan peranannya. Oleh karena itu kebijaksanaan kalau dilihat dan dikembalikan peranan keluarga dan proporsi yang sebenarnya dengan skala prioritas yang pas.
A. PENGERTIAN FUNGSI KELUARGA
Dalam kehidupan keluarga
sering kita jumpai adanya pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan.
Suatu pekerjaan yang dilakukan itu biasa disebut fungsi. Fungsi keluarga
adalah suatu pekerjaan-pekerjaan atau tugas-tugas yang dilaksanakan di dalam atau oleh keluarga
itu.
B. MACAM-MACAM FUNGSI
KELUARGA
Pekerjaan-pekerjaan yang dilaksanakan oleh keluarga itu dapat digolongkan/dirinci kedalam
beberapa fungsi, yaitu :
a)
Fungsi Biologis
b)
Fungsi Pemeliharaan
c)
Fungsi Ekonomi
d) Fungsi Keagamaan
e) Fungsi Sosial.
a) Fungsi Biologis
Dengan fungsi ini diharapkan
agar keluarga dapat menyelenggarakan persiapan-persiapan perkawinan bagi anak-anaknya. Karena dengan perkawinan akan terjadi
proses kelangsungan keturunan. Dan setiap manusia
pada hakikatnya terdapat semacam
tuntutan biologis bagi kelangsungan hidup keturunannya, melalui
perkawinan.
b) Fungsi Pemeliharaan
Keluarga diwajibkan untuk berusaha agar setiap anggotanya dapat terlindung dari gangguan-gangguan sebagai
berikut :
I) gangguan udara
dengan berusaha menyediakan rumah;
2) ganggoan penyakit dengan berusaha menyediakan obat-obatan;
3) gangguan bahaya dengan berusaha menyediakan senjata, pagar tembok dan lain-lain.
Bila dalam keluarga fungsi ini telah
dijalankan dengan sebaik-baiknya akan membantu terpeliharanya keamanan dalam masyarakat pula. Sehingga terwujud
suatu masyarakat yang terlepas/terhindar dari segala
gangguan apapun yang terjadi.
c) Fungsi Ekonomi
Keluarga berusaha menyelenggarakan kebutuhan manusia yang pokok yaitu :
I) kebutuhan makan dan minum
2) kebutuhan pakaian
untuk menutup tubuhnya
3) kebutuhan tempat tinggal.
Berhubung dengan
fungsi penyelenggaraan kebutuhan pokok ini maka orang tua diwajibkan untuk berusaha supaya setiap anggota keluarga dapat cukup makan dan minum, cukup pakaian serta tempat tinggal
d) Fungsi Keagamaan
Di negara Indonesia
yang berideologi Pancasila berkewajiban pada setiap
warganya (rakyat) untuk menghayati, mendalami
dan mengamalkan Pancasila di dalam perilaku
dan kehidupan keluarganya sehingga benar-benar dapat diamalkan dalam kehidupan
keluarga yang Pancasila.
Dengan dasar pedoman
ini keluarga diwajibkan untuk menjalani dan mendalami serta mengamalkan ajaran-ajaran agama dalam pelakunya sebagai manusia yang taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Dengan demikian akan tercermin bentuk masyarakat yang Pancasila.
e) Fungsi Sosial
Dengan fungsi ini keluarga berusaha
untuk mempersiapkan anak-anaknya
bekal-bekal selengkapnya dengan memperkenalkan nilai-nilai dan sikap-sikap yang dianut oleh masyarakat serta mempelajari peranan-peranan yang diharapkan akan mereka jalankan kelak bila sudah dewasa. Dengan demikian terjadi apa yang disebut dengan istilah sosialisasi.
3. INDIVIDU, KELUARGA
DAN MASYARAKAT
1) PENGERTIAN INDIVIDU
Individu berasal dart Kata latin,
" individuum" yang artinya yang tak terbagi. Kata individu merupakan sebutan
yang dapat untuk menyatakan suatu kesatuan yang paling kecil dan terbatas.
Kata individu bukan berarti manusia
sebagai suatu keseluruhan yang tak dapat dibagi melainkan sebagai
kesatuan yang terbatas
yaitu sebagai manusia perseorangan, demikian
pendapat Dr. A. Lysen.
2) PENGERTIAN KELUARGA
Ada beberapa pandangan atau anggapan mengenai
keluarga. Menurut Sigmund Freud keluarga itu terbentuk Karena adanya perkawinan pria dan wanita. Bahwa perkawinan itu menurut
beliau adalah berdasarkan pada libido seksualis. Dengan demikian
keluarga merupakan rnanifestasi daripada dorongan
seksual sehingga landasan keluarga itu adalah kehidupan
seksual suami istri.
3) PENGERTIAN MASYARAKAT
Kemudian pendapat
dari Prof. M.M. Djojodiguno tentang masyarakat adalah suatu kebulatan daripada segala perkembangan dalam hidup bersama antara manusia dengan
manusia. Akhirnya Hasan Sadily berpendapat bahwa masyarakat adalah
suatu keadaan badan
atau kumpulan manusia
yang hidup bersama.
4. HUBUNGAN ANTARA
INDIVIDU, KELUARGA DAN MASYARAKAT
A. MAKNA INDIVIDU
Manusia
adalah makhluk indivdu.
Makhluk individu berarti
makhluk yang tidak dapat dibagi-bagi. tidak dapat dipisah-pisahkan antara jiwa dan
raganya.
|
|
B. MAKNA KELUARGA
Keluarga
adalah merupakan kelompok
primer yang paling penting didalam
masyarakat. Keluarga
merupakan sebuah group yang terbentuk dari perhubungan laki-laki dan wanita, perhubungan mana sedikit banyak berlangsung lama untuk menciptakan dan membesarkan anak-anak. Jadi keluarga dalam bentuk yang murni merupakan
satu kesatuan sosial
ini mempunyai sifat-sifat tertentu
yang sama, dimana
saja dalam satuan masyarakat manusia.
C. MAKNA MASYARAKAT
Seperti halnya dengan definisi sosiologi yang banyak jumlahnya kita dapati pula definisi
definisi tentang masyarakat yang juga tidak
sedikit. 1. R. Linton : Seorang ahli antropologi mengemukakan, bahwa masyarakat adalah setiap kelompok manusia yang telah cukup lama hidup dan bekerja sama, sehingga mereka itu dapat mengorganisasikan dirinya dan berfikir tentang dirinya sebagai satu kesatuan sosial dengan batas-batas tertentu.
2. M.J. Herskovist : menulis bahwa masyarakat adalah kelompok individu yang diorganisasikan dan mengikuti satu Cara hidup tertentu.
5. URBANISASI
DAN URBANISME
Proses
urbanisasi boleh dikatakan terjadi
di seluruh dunia,
baik pada negara-negara yang sudah
maju industrinya mupun yang secara relatif belum memiliki industri. Bahwa urbanisasi mempunyai akibat-akibat yang negatif
terutama dirasakan oleh negara
yang agraris seperti
Indonesia ini. Hal ini
terutama disebabkan Karena pada umumnya
produksi pertanian sangat rendah
apabila dibandingkan dengan jumlah manusia yang dipergunakan dalam produksi tersebut dan boleh
dikatakan bahwa faktor
kebanyakan penduduk dalam suatu daerah " over-population" merupakan
gejala yang umum di negara agraris yang secara ekonomis masih terbelakang.
Secara umum dapat dikatakan bahwa sebab-sebabnya adalah sebagai berikut
:
I ) Daerah yang termasuk menjadi pusat pemerintahan atau menjadi ibukota
(seperti contohnya Jakarta).
2) Tempat tersebut letaknya
sangat strategis sekali untuk usaha-usaha perdagangan/perniagaan, seperti
misalnya sebuah kola pelabuhan atau sebuah kola yang letaknya
dekat pada sumber-sumber bahan-bahan mentah.
3) Timbulnya industri di daerah itu, yang memproduksikan barang-barang Waupun jasa-jasa.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar