Minggu, 04 Oktober 2015

Individu,Keluarga,dan Masyarakat


1. PERTUMBUHAN INDIVIDU

A. PENGERTIAN INDIVIDU.
       Individu bukan berarti manusia sebagai suatu keseluruhan yang tak dapat di bagi, melainkan sebagai kesatuan yang terbatas, yaitu sebagai manusia perseorangan. Dengan demikian sering di gunakan sebutan " orang-seorangan" atau "manusia-perseorangan". Sifat dan fungsi orang-orang di sekitar adalah makhluk-makhluk yang agak berdiri sendiri dalam berbagai hal bersama-sama satu sama lain, tetapi dalam banyak hal perbedaannya. sejenis tapi tak sama. makin tua semakin maju dan semakin banyak.

B. PENGERTIAN PERTUMBUHAN
 Menurut para ahli yang menganut aliran asosiasi berpendapat, bahwa pertumbuhan pada dasarnya adalah proses asosiasi. Pada proses asosiasi yang primer adalah bagian-bagian. Bagian-bagian yang ada lebih dahulu, sedang keseluruhan ada pada kemudian. Bagian-bagian ini terikat satu sama lain menjadi keseluruhan oleh asosiasi.

Dapat dirumuskan suatu pengertian tentang proses asosiasi yaitu terjadinya perubahan pada seseorang secara tahap demi tahap karena pengaruh baik dari pengalaman atau empiris luar melalui panca indera yang menimbulkan sen­sations maupun pengalaman dalam mengenai keadaan batin sendiri yang me­nimbulkan reflexionis.

C. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN

Dalam membahas pertumbuhan itu ada bermacam-macam aliran, namun pada garis besarnya dapat digolongkan ke dalam tiga golongan, yaitu :
                 a) Pendirian nativistik
Menurut para ahli dari golongan ini berpendapat, bahwa pertumbuhan individu itu semata- mata ditentukan oleh faktor-faktor yang dibawa sejak lahir.

Para ahli dari golongan ini menunjukkan berbagai kesempatan atau kemiripan antara orang tuadengan anaknya. Misalnya seorang ayah memiliki keahlian di bidang seni lukis maka kemungkinan besar anaknya juga menjadi pelukis. Tetapi hal ini akan menimbulkan keragu-raguan apakah kesamaan yang ada antara orang tua dan anaknya benar-benar disebabkan oleh pembawaan sejak lahir. Karena adanya fasilitas-fasilitas atau hal-hal lain yang dapat memberikan dorongan ke arah kemajuannya.
 b) Pendirian Empiristik dan Environments/istik
  Pendirian ini berlawanan dengan pendapat nativistik. Para ahli berpendapat. bahwa pertumbuhan individu semata-mata tergantung pada lingkungan.    Jadi menurut pendirian ini menolak dasar dalam pertumbuhan individu dan lebih jauh menekankan pada lingkungan dan konsekuensinya hanya lingkunganlah yang banyak dibicarakan. Pendirian semacam ini biasa disebut pendirian yang environmentalistik. Sehingga dapat dikatakan bahwa pendirian ini pada hakikatnya adalah kelanjutan dari faham emperisme.

                     c) Pendirian Konvergensi dan Interaksionisme
Kebanyakan para ahli mengikuti pendirian konvergensi dengan modifikasi seperlunya. Suatu modifikasi yang terkenal yang sering dianggap sebagai perkembangan lebih jauh dari konsepsi konvergensi ialah konsepsi interaksionisme yang berpandangan dinamis yang menyatakan bahwa interaksi dasar dan lingkungan dapat menentukan pertumbuhan individu.

   d) Tahap pertumbuhan individu berdasar psikologi.
Pertumbuhan individu sejak lahir sampai masa dewasa atau masa kematangan itu melalui beberapa fase sebagai berikut :
a) Masa vital yaitu dari 0.0 sampai Kira-Kira 2,0 tahun.
b) Masa estetik dari umur Kira-Kira 2,0 tahun sampai Kira-Kira 7,0 tahun.
               c) Masa intelektual dari Kira-Kira umur 7,0 tahun sampai Kira-Kira  umur 13,0 tahun atau 14,0 tahun.
              d) Masa sosial, Kira-kira umur 13,0 tahun atau 14,0 tahun sampai Kira-Kira umur 20,0 tahun atau 21,0 tahun.

a) Masa Vital
Pada masa vital ini individu menggunakan fungsi-fungsi biologis untuk menemukan berbagai hal dalam dunianya. Menurut Frued taboo pertamadalam kehidupan individu itu sebagai masa oral,Karena mulut dipandang sebagai smber kenikmatan dan ketidaknikmatan. 
 
b) Masa Estetik
Masa estetik ini dianggap sebagai masa pertumbuhan rasa keindahan. Sebenarnya kata estetik diartikan bahwa pada masa ini pertumbuhan anak yang terutama adalah fungsi panca indera. Dalam masa ini pula tampak munculnya gejala kenakalan yang umumnya terjadi antara umur 3,0 tahun sampai umur 5.0 tahun. Anak sering menentang kehendak orang atau, kadang­kadang menggunakan kata-kata kasar. Dengan sengaja melanggar apa yang dilarang dan tidak melakukan apa yang seharusnya untuk dilakukan.
             c) Masa Intelektual (masa keserasian bersekolah)
Setelah anak melewati masa kegoncangan yang pertama. maka proses sosialisasinya telah berlangsung dengan lebih efektif. Sehingga menjadi matang untuk dididik daripada masa-masa sebelum dan sesudahnya.
Ada beberapa sifat khas pada anak-anak padamasa ini antara lain .
                I ) Adanya korelasi positif yang tinggi antara keadaan jasmani dengan prestasi
sekolah.
        2) Sikap tunduk kepada peraturan-peraturan, permainan yang tradisional.

3) Adanya kecenderungan memuji diri sendiri.
4) Kalau tidak dapat menyelesaikan sesuatu soal maka soal itu dianggap tidak penting.
5) Senang membanding-bandingkan dirinya dengan anak lain, bila hal itu menguntungkan, dalam hubungan ini ada kecenderungan untuk meremehkan anak lain.
6) Adanya minat kepada kehidupan praktis sehari-hari yang konkrit.
7) Amat realistik, ingin tahu, ingin belajar.
8) Gemar membenthk kelompok sebaya, biasanya untuk dapat bermain bersama-sama. Di dalam permainan ada kecenderungan anak tidak lagi terikat kepada aturan permainan tradisional, mereka membuat aturan­aturan sendiri, setelah anak memasuki masa kelas-kelas tinggi sekolah dasar. 
Masa keserasian bersekolah diakhiri dengan suatu masa pueral.
Masa ini demikian khasnya sehingga menarik perhatian. Sifat-sifat khas anak-anak masa peral itu dapat diringkas ke dalam dua hal yaitu :
1) Ditujukan untuk berkuasa yang menimbulkan tingkah laku dari perbuatan yang ditujukan berkuasa, apa yang diinginkan, yang dijadikan idam­idamkan adalah sekuat, sejujur, semenang dan seterusnya.
2) Tingkah laku ekstrovers yaitu perbuatan yang berorientasi ke luar dirinya, yang dapat mendorong untuk menyaksikan keadaan-keadaan dunia di luar dirinya dan untuk mencari teman sebaya untuk memenuhi kebutuhan psikisnya. Pada mereka dorongan bersaing besar sekali sehingga dalam persaingan itulah anak-anak puer mendapatkan sosialisasi lebih lanjut Dan nampak anak puer dapat melakukan ini dan itu (si tukang jual aksi) tetapi di samping itu tidak berani her buat begini atau begitu (si pengecut), sehingga pada anak puer seringkali dijuluki si" tukang jual aksi" Sementara juga dijuluki si " pengecut" .
Suatu hal yang penting pada masa ini anak menerima otoritas orang tua dan guru sebagai suatu hal yang wajar Karena itu pada anak-anak ini mengharapkan adanya sikap yang obyektif dan adil pada pihak orang tua dan guru sebagai pemegang atoritas sehingga sikap pilih kasih akan mudah menimbulkan problem di kalangan mereka.

                d) Masa Remaja
Masa remaja merupakan masa yang banyak menarik perhatian masyarakat karena mempunyai sifat‘-sifat khas dan yang menentukan dalam kehidupan individu dalam masyarakatnya.  

2. FUNGSI-FUNGSI KELUARGA 
           Keluarga adalah unit/satuan masyarakat yang terkecil yang sekaligus merupakan suatu kelompok kecil dalam masyarakat. Kelompok ini., dalam hubungannya dengan perkembangan individu, sering dikenal dengan sebutan primary group. Kelompok inilah yang melahirkan individu dengan berbagai macam bentuk kepribadiannya dalam masyarakat. Tidaklah dapat dipungkiri, bahwa sebenarnya keluarga mempunyai fungsi yang tidak hanya terbatas selaku penerus keturunan saja. Banyak hal-hal mengenai kepribadian yang dapat dirunut dari keluarga, yang pada saat-saat sekarang ini sering dilupakan orang. Perkembangan intelektual akan kesadaran lingkungan seorang individu seringkali dilepaskan dan bahkan dipisahkan dengan masalah keluarga. Hal­ semacam inilah yang sering menimbulkan masalah-masalah sosial, karena kehilangan pijakan. Keluarga sudah seringkali kehilangan peranannya. Oleh karena itu kebijaksanaan kalau dilihat dan dikembalikan peranan keluarga dan proporsi yang sebenarnya dengan skala prioritas yang pas.


A. PENGERTIAN FUNGSI KELUARGA
Dalam kehidupan keluarga sering kita jumpai adanya pekerjaan-pekerjaan yang  dilakukan. Suatu pekerjaan yang dilakukan itu biasa disebut fungsi. Fungsi keluarga adalah suatu pekerjaan-pekerjaan atau tugas-tugas yang dilaksanakan di dalam atau oleh keluarga itu.

B. MACAM-MACAM FUNGSI KELUARGA
Pekerjaan-pekerjaan yang dilaksanakan oleh keluarga itu dapat digolongkan/dirinci kedalam beberapa fungsi, yaitu :
a) Fungsi Biologis
b) Fungsi Pemeliharaan
c) Fungsi Ekonomi
d) Fungsi Keagamaan
e) Fungsi Sosial.
               a) Fungsi Biologis

Dengan fungsi ini diharapkan agar keluarga dapat menyelenggarakan persiapan-persiapan perkawinan bagi anak-anaknya. Karena dengan perkawinan akan terjadi proses kelangsungan keturunan. Dan setiap manusia pada hakikatnya terdapat semacam tuntutan biologis bagi kelangsungan hidup keturunannya, melalui perkawinan.


        
b) Fungsi Pemeliharaan
Keluarga diwajibkan untuk berusaha agar setiap anggotanya dapat terlindung dari gangguan-gangguan sebagai berikut :
I) gangguan udara dengan berusaha menyediakan rumah;
2) ganggoan penyakit dengan berusaha menyediakan obat-obatan;
3) gangguan bahaya dengan berusaha menyediakan senjata, pagar tembok dan lain-lain.
Bila dalam keluarga fungsi ini telah dijalankan dengan sebaik-baiknya akan membantu terpeliharanya keamanan dalam masyarakat pula. Sehingga terwujud suatu masyarakat yang terlepas/terhindar dari segala gangguan apapun yang terjadi.

c) Fungsi Ekonomi
Keluarga berusaha menyelenggarakan kebutuhan manusia yang pokok yaitu :
I) kebutuhan makan dan minum 
2) kebutuhan pakaian untuk menutup tubuhnya
3) kebutuhan tempat tinggal.
Berhubung dengan fungsi penyelenggaraan kebutuhan pokok ini maka orang tua diwajibkan untuk berusaha  supaya setiap anggota keluarga dapat cukup makan dan minum, cukup pakaian serta tempat tinggal

d) Fungsi Keagamaan
Di negara Indonesia yang berideologi Pancasila berkewajiban pada  setiap warganya (rakyat) untuk menghayati, mendalami dan mengamalkan Pancasila di dalam perilaku dan kehidupan keluarganya sehingga benar-benar dapat diamalkan dalam kehidupan keluarga yang Pancasila.
Dengan dasar pedoman ini keluarga diwajibkan untuk menjalani dan mendalami serta mengamalkan ajaran-ajaran agama dalam pelakunya sebagai manusia yang taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Dengan demikian akan tercermin bentuk masyarakat yang Pancasila.
e) Fungsi Sosial
Dengan fungsi ini keluarga berusaha untuk mempersiapkan anak-anaknya bekal-bekal selengkapnya dengan  memperkenalkan  nilai-nilai dan  sikap-sikap yang dianut oleh masyarakat serta mempelajari peranan-peranan yang diharapkan akan mereka jalankan kelak bila sudah dewasa. Dengan demikian terjadi apa yang disebut dengan istilah  sosialisasi.

3. INDIVIDU, KELUARGA DAN MASYARAKAT
1) PENGERTIAN INDIVIDU
Individu berasal dart Kata latin, " individuum" yang artinya yang tak terbagi. Kata individu merupakan sebutan yang dapat untuk menyatakan suatu kesatuan yang paling kecil dan terbatas.
Kata individu bukan berarti manusia sebagai suatu keseluruhan yang tak dapat dibagi  melainkan sebagai kesatuan yang terbatas yaitu sebagai manusia perseorangan, demikian pendapat Dr. A. Lysen.

2) PENGERTIAN KELUARGA
Ada beberapa pandangan atau anggapan mengenai keluarga. Menurut Sigmund Freud keluarga itu terbentuk Karena adanya perkawinan pria dan wanita. Bahwa perkawinan itu menurut beliau adalah berdasarkan pada libido seksualis. Dengan demikian keluarga merupakan rnanifestasi daripada dorongan seksual sehingga landasan keluarga itu adalah kehidupan seksual suami istri.  
3) PENGERTIAN MASYARAKAT
Kemudian pendapat dari Prof. M.M. Djojodiguno tentang masyarakat adalah suatu kebulatan daripada segala perkembangan dalam hidup bersama antara manusia dengan manusia. Akhirnya Hasan Sadily berpendapat bahwa masyarakat adalah suatu keadaan badan atau kumpulan manusia yang hidup bersama.
4. HUBUNGAN ANTARA INDIVIDU, KELUARGA DAN MASYARAKAT

    A. MAKNA INDIVIDU
   Manusia adalah makhluk indivdu. Makhluk individu berarti makhluk yang tidak dapat dibagi-bagi. tidak dapat dipisah-pisahkan antara jiwa dan raganya.


Para ahli Psikologi modern menegaskan bahwa manusia itu merupakan suatu kesatuan ,jiwa raga yang kegiatannya sebagai keseluruhan, sebagai kesatuan. Kegiatan manusia sehari-hari merupakan kegiatan keseluruhan jiwa raganya. Bukan hanya kegiatan alat-alat tubuh saja, atau bukan hanya aktivitas dari kemampuan-kemampuan jiwa satu persatu terlepas daripada yang lain. 
    B. MAKNA KELUARGA
   Keluarga adalah merupakan kelompok primer yang paling penting didalam masyarakat. Keluarga merupakan sebuah group yang terbentuk dari perhubungan laki-laki dan wanita, perhubungan mana sedikit banyak berlangsung lama untuk menciptakan dan membesarkan anak-anak. Jadi keluarga dalam bentuk yang murni merupakan satu kesatuan sosial ini mempunyai sifat-sifat tertentu yang sama, dimana saja dalam satuan masyarakat manusia. 

C. MAKNA MASYARAKAT
Seperti halnya dengan definisi sosiologi yang banyak jumlahnya kita dapati pula definisi definisi tentang masyarakat yang juga tidak sedikit.

                      1. R. Linton : Seorang ahli antropologi mengemukakan, bahwa masyarakat adalah setiap kelompok manusia yang telah cukup lama hidup dan bekerja sama, sehingga mereka itu dapat mengorganisasikan dirinya dan berfikir tentang dirinya sebagai satu kesatuan sosial dengan batas-batas tertentu. 
                      2. M.J. Herskovist : menulis bahwa masyarakat adalah kelompok individu yang diorganisasikan dan mengikuti satu Cara hidup tertentu. 

5. URBANISASI DAN URBANISME

Proses urbanisasi boleh dikatakan terjadi di seluruh dunia, baik pada negara-negara yang sudah maju industrinya mupun yang secara relatif belum memiliki industri. Bahwa urbanisasi mempunyai akibat-akibat yang negatif terutama dirasakan oleh negara yang agraris seperti Indonesia ini. Hal ini terutama disebabkan Karena pada umumnya produksi pertanian sangat rendah apabila dibandingkan dengan jumlah manusia yang dipergunakan dalam produksi tersebut dan boleh dikatakan bahwa faktor kebanyakan penduduk dalam suatu daerah " over-population" merupakan gejala yang umum di negara agraris yang secara ekonomis masih terbelakang.

Secara umum dapat dikatakan bahwa sebab-sebabnya adalah sebagai berikut :
              I ) Daerah yang termasuk menjadi pusat pemerintahan atau menjadi ibukota
(seperti contohnya Jakarta).
2) Tempat tersebut letaknya sangat strategis sekali untuk usaha-usaha perdagangan/perniagaan, seperti misalnya sebuah kola pelabuhan atau sebuah kola yang letaknya dekat pada sumber-sumber bahan-bahan mentah.
3) Timbulnya industri di daerah itu, yang memproduksikan barang-barang Waupun jasa-jasa.


 
 








Tidak ada komentar:

Posting Komentar